An
analysis of Language Changes in Speech Community
in
Gayonese Language; From purity to slang
word
(blg.kolak
Satu, Kos anan Dian)
Oleh:
Herawati
Assalamu'alaikum, wr. wb.
Sebelum
penulis langsung memaparkan tentang bagaimana perubahan bahasa dalam bahasa
gayo dari yang murni (purity) menjadi yang populer (slang). Berikut penjelasan mengenai perubahan bahasa
dan slang word.
Holmes’s
menjelaskan di dalam bukunya an
introduction to sociolinguistic, Semua perubahan bahasa atau bahasa yang
berubah memiliki asal yang bervariasi. Salah satu tempat perubahan bahasa yang
sering terjadi adalah dikalangan pemuda atau anak muda, mereka sering menggunakan slang word. Dalam kamus bahasa Inggris, slang word artinya logat atau ucapan populer. Sebagai contoh makna
dari “really mean” artinya makna asli. Kemudian ada
pergantian bahasa dari kata tersebut dalam speech
community (bahasa masyarakat) oleh young
people menjadi super, spiffing,
bonzer, cool, fantastic, dll. (Holmes: 2008).
Sedikit
lagi membahas slang word, dalam.
Slang itu dapat diartikan sebagai bahasa gaul. Bahasa gaul atau bahasa yang
kurang baku. Slang adalah jenis
bahasa yang terdiri dari kata-kata dan frasa yang:
-
lebih umum digunakan dalam komuniksi
lisan dari pada tulisan.
-
Biasanya terbatas pada golongan tertentu
atau konteks tertentu.
Dari
penjelasan holmes tersebut memang perubahan bahasa tidak sepenuhnya langsung
dirubah namun ada asalnya yang kemudian dirubah menjadi bahasa lain yang slang (populer). Maka dari itu penulis
tertarik untuk meneliti tentang bagaimana slang
word dalam bahasa gayo. Objek penelitian yang diambil disini adalah kalangan
anak kos Blg. Kolak Satu, dengan sampel kos anan Dian. Mengapa penulis memilih
kalangan remaja, karena slang word
sebagian besar dilakukan oleh kalangan remaja.
Berdasarkan
wawancara dan pengamatan dibeberapa 2 minggu ini, berikut adalah beberapa slang word yang digunakan remaja dalam speech community:
PURITY
SLANG
-
Kletek :
Sandal/selop
-
Tingkem :
Jendela
-
Cemca :
Sendok
-
Mayang :
Beberu
Itulah
sedikit contoh kata yang seharusnya dipakai oleh orang gayo, namun telah
berubah menjadi bahasa-bahasa yang populer digunakan. Objek mengatakan
perubahan bahasa tersebut, sekarang ini telah digunakan sebagian masyarakat gayo
bukan hanya kalangan remaja. Dan yang tetap menggunakan hanya orang-orang tua
yang saat ini berstatus nenek/anan atau datu.
Menurut
penulis perubahan tersebut tidak menimbulkan masalah yang besar, hanya saja
memang hal tersebut membuat purity
(kemurnian) bahasa Gayo telah sedikit hilang. Dalam hal ini, maka solusi yang
penulis sarankan disini bagi para mahasiswa selaku penuntut ilmu adalah
berusaha melestarikan purity of language Gayo dengan tetap belajar
ilmu bahasa dan membuat inovasi baru seperti The dictionary of Gayo Language.
Sekian
yang bisa penulis paparkan, kekurangan sudah pasti ada. Maka kritik dan saran
adalah hal yang sangat kami butuhkan dalam memperbaiki tulisan ini.
Wassalamu’alaikum,
wr. wb.
(Reference: Jannet
Holmes, An Introduction to Liguistic,
third edition, (England: Person Longman, 2008). p. 205.)